Rusuh Batam Ganggu Peningkatan Investasi

04-12-2014 / KOMISI VI

Ketua Tim Kunker Spesifik Komisi VI DPR Hafisz Tohir mengemukakan, bahwa ada beberapa wilayah pelabuhan termasuk areal penyewaan lahan industri. Di Batam masih saja ada beberapa persoalan  yang menjadi gangguan  pasca bentroknya TNI dan Polri. Akibat kejadian itu, suasana investasi di Batam menjadi terganggu.

Ditemui di sela-sela memimpin Tim Komisi VI DPR ke Batam Senin (1/12) lalu, politisi PAN ini menyayangkansebab rusuh dua aparat berimbas pada penurunan investasi. “Tadinya yang mendaftar sepuluh perusahaan, akan tetapi dengan adanya kejadian tadi maka yang mem-follow-up hanya dua. Padahal biasanya,kalau ada yang mendaftar sepuluh paling tidak yang menindaklanjuti bisa limainvestor,” katanya.

Kepada Kepala BP Batam, Hafisz mengatakan  hal seperti ini sangat mempengaruhi kondisi perdagangan dipulau tersebut. Komisi VI DPR menyarankan kepada BP Batam agar dapat mengkonsolidasikan unit keamanan BP Batam dengan keamanan setempat, karena hal ini dapat mengganggu target pertumbuhan ekonomi yang sudah mencapai sebelas persen.

Secara umum Komisi VI DPR melihat ada kemajuan di Batam, walaupun juga masih ada beberapa kendala teknis misalnya investor masuk pada wilayah yang kadang-kadang perijinannya yang masih sulit dan panjang.

Untuk itu dia berharap, BP Batam agar mempermudah regulasi perijinan, karena kuncinya investor akan mau berinvestasi kalau kondisinya  aman. Dia ingin PNBM dariBP Batam itu meningkat dari 950 milyarkalau bisa ditargetkan1, 2 triliun untuk tahun 2015.

Memasuki era pasar bebas nanti,  maka Batam harus sudah menjadi pilihan bagi rakyat Eropa dan Amerika untuk menjadikan Batam sebagai pelabuhan transit. Selama ini janganhanya Singapura saja, negara itu bisa mencapai 30 juta teus (ukuran peti kemas) masukan kargo maka Indonesia harus memiliki target, paling tidak delapan juta.

Kami berharap, Batam segera mengajukan proposal ke BAPENAS, dan Komisi VI DPR sangat senang dan mendukung upaya Pemerintah menaikkan nilai investasi asing, kemudian menambah PNBM sehingga fiskal bertambah,” pungkas Hafisz. (Spy)/foto:supriyanto/parle/iw.

BERITA TERKAIT
KAI Didorong Inovasi Layanan Pasca Rombak Komisaris dan Direksi
15-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyambut baik pergantian Komisaris dan Direksi PT Kereta Api Indonesia...
Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang, Pemerintah Harus Turun Tangan
11-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyoroti kondisi sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan...
Koperasi Merah Putih adalah Ekonomi yang Diamanahkan Oleh Founding Fathers Kita
06-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta– Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih didorong oleh kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa melalui pendekatan ekonomi kerakyatan yang...
Legislator Kritik PLN yang Utang 156 M Setiap Hari
05-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menyoroti soal lonjakan utang PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau...